Kamis, 16 Juni 2011

[FANS FICTION] >>>> YOUR MY FISHY / ONE SHOT/


Title: Your My Fishy / ONE SHOT/
Author: Fairy
Genre: Sad romace
Rating: General
Warning: main cast die
Word coun: 4479
****
Main cast:
Choi Hyo Rin
Donghae Super Junior a.k.a Bada / Lee Donghae
****
Suport cas
Jay Trax a.k.a Dokter Jay
Luna F(x) a.k.a perawat Luna
Minho SHINee a.k.a Choi Minho / adik Choi Hyo rin
All Suju Member
****
 Annyeong author Shinging datang lagi dengan karya one shot lagi, setelah berdiam diri di laptopku selama lebih dari 1 minggu akhirnya selesai juga FF ini, author nyesek bgt waktu nulisnya, bagaimana dengan reader?? Kita lihat saja.

Kisah ini hanya fiktif belaka so no bash n jika kau membacanya baik aku tag atau tidak tinggalkan jejakmu dengan cara like dan komen FFku, dengan begitu kalian telah menghargai imajinasiku.

Gamsahamnida.
#Author ngilang



untuk kesekian kalinya aku kehilangan orang yang aku cintai


14 Agustus 2010
Malam minggu ini tak bedanya dengan malam minggu, minggu kemarin, aku duduk terdiam memandangi Seoul yang penuh dengan lampu-lampu yang menyala di malam hari ditemani ikanku yang selalu setia menemaniku. “Annyeong agashi, happy week end, bagaimana keadaanmu hari ini?” sapa seorang yeoja padaku. “Ah, annyeong Luna ssi, membosankan, hanya memandangi pemandangan Seoul di malam hari bersama Donghae” jawabku sambil melihat ke jendela kamarku. “Mwo? Ikan itu kau beri nama Donghae? Ada-ada saja kau ini. Cepat nyalakan tvmu atau kau akan menyesal, dan ini obatmu untuk malam ini diminum ya.” Perintah Luna ganhosa (perawat). “Shiro, paling juga acara-acara tak penting.” Jawabku malas, dan mengambil obat yang diberikan Luna ganhosa padaku. “Nyalakan saja Hyo Rin, pali, nanti kmu nyesel lho, setel MBC sekarang.”
“Ish, emang ada acara apa?” Kataku kesal, tapi karena penasaran akhirnya aku nyalakan tv dan aku setel stasiun MBC. Dan yah, ini membuat aku semakin kesal. “Mwo? Super Show 3? Live? Ini aku tidak salah liat ganhosa?” tanya ku heran. Aku Hyo Rin, usiaku 20 tahun. Hari ini bisa dibilang hari kesal sedunia bagiku,  sendirian di Rumah Sakit, dan yang lebih parah aku nggak bisa nonton konser boyband favorit aku. “Kya! Mestinya aku disana, mestinya aku melihat Donghaeku!” kataku kesal. “Hehehe, itu Donghae ada disamping mu agashi” jawab Luna ganhosa menunjuk ke arah akuarium yang berisi ikan nemo di samping tempat tidurku.”Hya! Luna ssi! Maksudku bukan ikanku.”
“Ne arra, makanya makan yang banyak, minum obatnya, dan turuti nasihat dokter. Agar kau lekas sembuh dan bisa lihat SS3” jawab Luna ganhosa menenangkanku. “Ne, tapi jika aku sembuh SS3 Seoul sudah berakhir, SS1 satu aku tak bisa datang karena ada disni, begitu juga SS2,” sakit hati ini setiap aku mau melihat konser Super Junior pasti saja terhalang oleh penyakit ku, dan tak terasa air mata ini telah jatuh membasahi pipiku.”Uljima Hyo Rin ssi, masih ada Jepang dan beijing kan? Aku yakin kmu bisa melihat SS3.” Hibur Luna ganhosa kepadaku. “Ne, semoga saja, aku bisa datang ke sana. By the way bukannya mereka juga idolamu? Kau tidak melihatnya?”
“Ani, aku kan harus merawatmu, kita lihat disini saja ya, aku redupkan lampu kamarmu dan nyalakan light stick kita ok?”
“Ne, ide bagus.” Akhirnya aku dan Luna ganhosa menyaksikan SS3 Seoul melalui televisi.
****


“Hyung, hari ini kita tidak ada kegiatan kan?” kata seorang namja kepada hyungnya. “tidak hari ini kita free waeyo?” jawab namja yang di panggil hyung itu. “Aku mau menengok omma, tadi Donghwa hyung telepon, katanya omma masuk rumah sakit karena tipus seminggu yang lalu, jika hari ini free aku mau menjenguknya.”
“Oh ya sudah pergilah, sampaikan salamku pada ahjuma, semoga beliau lekas sembuh.”
“Ne hyung gumawo.”

Donghae pov
“Sepertinya penyamaranku sudah ok” kataku sambil memperhatikan diriku di dalam cermin. Oke siap untuk berangkat.
@ Hospital
Hari ini keadaan omma sudah semakin membaik, dan kata dokter besok omma sudah bisa pulang. “Senang omma? Besok omma sudah bisa pulang ke rumah” tanyaku sambil memeluk omma. “Ne, omma senang sekali, apa lagi sekarang ada kamu dan Donghwa yang menemani omma, omma semakin senang.”  sejak appa meninggal hanya omma dan Donghwa hyunglah keluargaku, mereka lah semangatku untuk tetap maju hingga sekarang. Aku berjalan menuju jendela kamar omma, dan kulihat sebuah taman yang dindah di tengah Rumah Sakit ini. “Hmm, omma aku jalan-jalan keluar sebentar ya” tanyaku pada omma. “Ne, hati-hati, siapa tau ada Elf di luar sana.”
“gwancanayo omma, aku sudah menyamar dengan baik.” kemudian aku berjalan keluar dari ruang rawat inap omma, aku berjalan menuju tanam Rumah Sakit itu, tadinya aku berniat untuk duduk-duduk disana menghirup udara segar, tapi, tapi ada pemandangan yang sangat menarik hatiku untuk mendekatinya. “Apa yang kamu lakukan agashi?” tanyaku pada seorang yeoja. “Aku mengubur Donghae” kata yeoja itu, sambil menggali tanah dengan sekop mainan. Deg. Mwo? Dia menguburku? Apa maksud yeoja ini. “Mian?” tanyaku heran. “Ikan nemoku tadi pagi mati, namanya Donghae. Dia temanku satu-satunya disini” jelasnya sambil menangis. “Kenapa kau beri dia nama Donghae?” tanyaku padanya. Yeoja itu melirik kepadaku agak lama dengan pandangan sinis. “Nuguyo? Karena aku suka Lee Donghae.” Jawabnya singkat sambil masih tetap memandangku. “Oh, begitu. Mau aku bantu menguburnya?” tanyaku padanya sampil berjongkok di sampingnya. “Ani, gumawo sudah selesai ko. Hmm kau tidak menjawab pertanyaanku, kmu siapa?” Tanyanya penasaran. “Hmm, aku, aku Bada.”
“Hmm, jadi namamu Bada? Nama yang bagus. Aku Hyo Rin, Choi Hyo Rin.” Katanya sambil berdiri dan mengulurkan tangannya kepadaku, dan aku pun menyambut tangannya yang mungil, lembut dan terlihat sangat rapuh. “Kamu orang baru ya? Baru kali ini aku melihatmu, menjenguk seseorang?” tanya yeoja itu dengan wajah yang lelah namun riang. “Ne, nae omma dirawat disini” jawabku sambil mempersilahkan Yeoja itu duduk di disampingku. “oh, Ommanya sakit apa oppa? Hmm aku bolehkan memanggilmu oppa? Kulihat kau lebih tua dariku.” Senyumnya merekah sangat manis sekali, membuat hatiku tiba-tiba berdetak kencang. “Ne, gwanchana. Omma kena Tipus, tapi besok sudah bisa pulang.”
“Hyo Rin agashi! Saatnya kembali kekamarmu.” Ku lihat seorang perawat datang menghampiri kami membawa sebuah kursi roda. “Hmm, aku harus kembali ke kamarku Bada oppa. Semoga lain kali kita dapat bertemu lagi” katanya sambil bankit dan menaiki kursi roda itu pergi menjauh dariku.
Donghae Pov end
****
28 Agustus 2010
Hari ini aku harus menjalani chemotherapy lagi. Hal yang paling menyakitkan untukku tapi hanya ini cara agar aku dapat bertahan hidup. “Bagaimana perasaanmu agashi?” Tanya seorang perawan pada Hyo Rin, “lelah, punggungku sakit sekali ganhosa,” katanya lirih menahan sakit. “Gwanchanayo, sabarlah nanti juga sakitnya akan hilang. Aku antar ke kamarmu ya.” Perawat itu mengantar Hyo Rin kekamarnya, dan ternyata seseorang sudah menunggunya di dalam kamar itu.

Hyo Rin Pov
“Nuguseyo?” Tanyaku pada seseorang yang ada di kamarku. Sepertinya aku tidak memiliki janji dengan siapapun. Atau dia dokter baru yang akan memeriksaku? Namja itu membalikkan badannya, ah ternyata dia namja yang waktu itu bertemu dengan ku di taman. “Bada oppa?” tanyaku sedikit ragu. “Wah kau masih mengingatku Hyo Rin? Senangnya kukira kau lupa padaku.” Katanya sambil tersenyum, dan itu senyum termanis seorang namja yang baru pertama aku lihat. “Hmm, akuarium itu kosong ya?” tanyanya sambil menunjuk-nunjuk akuarium milik Donghaeku yang sudah meninggal. “Ne, kalau Donghae tidak meninggal saat itu pasti dia sedang berenang-renang disana.” Kataku sedih mengingat kematian ikan kesayanganku. “Uljima yeppeo”
“Nugu? Naega? Anio, untuk apa aku menangis?” Jawabku sedikit tersinggung. “hahahaha, neomu kyopta. Wajahmu sudah tertekuk seperti itu agashi, sudah jangan sedih aku akan membuatnya tidak kosong lagi.” Katanya sambil mendekati akuarium itu dan entah apa yang dia lakukan sekarang akuarium kosong itu sudah terisi dengan seekor ikan nemo yang sangat lucu. “Kya! Kyopta! Dari mana ini?“ Akhirnya akuarium itu terisi juga, aku sangat menyukai ikan, bukan karena idolaku di juluki ikan, tapi bagiku ikan memberi aku semangat hidup. Ikan terlihat segar saat dia berenang-renang. “Kau suka Hyo? Naiklah dulu ke tempat tidurmu, setelah itu baru bermain-mainlah dengan ikan barumu.” Katanya membantuku turun dari kursi rodaku, dan..., hah? Dia menggendonggu menaiki tempat tidurku. “Mianhanda, aku tak ingin kau kesulitan manaiki ranjangmu,” katanya sambil menundukan kepalanyanya. “Gwanchanayo oppa, gamsahamnida mau membantuku. Hmm oppa apa yang kamu lakukan bukan kah omma mu sudah tak dirawat disini lagi?”
“Ne, aku sengaja ingin menjengukmu.”
“Mwo? Jinja? Waeyo?”
“Ani, hanya ingin memberikanmu nemo ini saja, kau suka? Siapa kira-kira namanya?”
“Hmm, molla. Yang pasti bukan Donghae lagi namanya.”
“Mwo? Waeyo? Apa kau sudah tak menyukai Lee Donghae itu?”
“Eh, enak saja, ngga akan mungkin aku tak menyukai Lee Donghae, sebarangan oppa ini, kekekekeke”
“Aigo, hahahahaha, neomu kyopta yeoja ini. Aku harap dia bisa menghiburmu, sudah jangan sedih lagi.” Katanya menggodaku. Tangannya mengangkat wajahku yang tertunduk, dan sekarang wajahnya sangat dekat dengan wajahku. “Wajahmu memerah? Kau sakit?” Tanyanya heran. “A-a-anio, naega, naega~~”
TOK TOK TOK
“Annyeong Hyo Rin, wah ada yang menjenguk rupanya,” dokter Jay datang untuk memeriksaku. “Ah, dokter nanti saja diperiksanya!” rengekku. Kenapa dokter Jay datang disaat yang tidak tepat? “Hya! Jangan begitu Hyo, biarkan dokter memeriksamu dulu, aku akan menunggu di luar, nanti aku masuk lagi ok?” Katanya sambil memegang tanganku dan pergi meninggalkan aku.
“Bagaimana keadaan ku dokter?” Tanyaku padanya, walaupun aku sudah tau jawabannya adalah nihil bagiku mengalami kemajuan. “Kau sudah tau Hyo, tapi asal kau tetap semangat, semua akan baik-baik saja.” Kata dokter Jay sambil melihat catatan riwayat kesehatanku. “Apa lagi yang aku punya selain semangat hidup, aku ingin memiliki kenangan indah hingga saatnya tiba,” kataku tersenyum sambil menitihkan air mata. Aku tau waktuku hanya tinggal sesaat lagi. Tapi satu yang aku inginkan, aku tak ingin melihat orang yang aku sayang sedih saat ku pergi, omma, appa dan saengku, mereka adalah semangatku, aku ingin di akhir massaku aku bisa membuat mereka tersenyum. “Uljima nae tal. Aku memang bukan ayahmu, tapi kau sudah seperti anakku sendiri.” Kata dokter Jay memelukku. “Ne dokter gwanchanayo, aku tak akan menangis. Aku berjanji.” Kataku sambil mengusap air mataku. “Hmm, Hyo, besok orang tuamu datang dari Amerika kau tau?”
“Jinja? Apa mereka membawa Minhoku?” Tanyaku senang sekali, akhirnya setelah 1 bulan aku bertemu dengan mereka lagi. “Ne, Minho pulang bersama orang tuamu, tes masuknuniversitasnya sukses kata appamu.”
“Ah, syukurlah, nae namdongsaeng, gumawo informasinya dokter.” Dokter Jay tersenyum dan beliaupun pergi meninggalkan aku.
Hyo Rin Pov End
****

Donghae Pov
“Hyo Rin itu pasien yang sangat tegar, dia memiliki semangat hidup yang tinggi walaupun dokter berkata dia sudah tidak memiliki harapan hidup.” Kata seorang perawat padaku. “Hyo Rin maksud anda? Sakit apa dia sebenarnya? Hmm  namaku Bada” Tanyaku penasaran pada perawat itu. “Panggil aku Luna. Hyo Rin mengidap Leukimia stadium 4. Aku mengenalnya  5 tahun yang lalu, saat pertama kali Hyo Rin memulai perawatan di Rumah Sakit ini.” Apa? Gadis itu tak terlihat seperti memiliki penyakit yang parah, wajahnya begitu ceria. Tak terbayang oleh ku derita yang dia pikul, mendengar cerita Perawat Luna membuat hati ini sakit, tak kubayangkan tubuhnya yang kecil menerima banyak sekali alat-alata chemo yang menyiksa tubuhnya. “Leukimia stadium 4? Bukankah itu sudah stadium akhir dari sebuah penyakit, suster?” tanyaku pada suster Luna. “Ne, hanya menunggu keajaiban saja. Tapi dia selalu berkata, Tuhan yang menentukan hidupku! Kata-kata itu yang membuat kami staf dokter dan perawat yang menanganinya sangat menyayanginya.” Katanya dengan pandangan kosong. Tak lama berselang dokter yang memeriksa Hyo Rin keluar dari kamar Hyo Rin. “Buatlah dia bahagia dihari-hari terakhirnya anak muda.” Katanya memengang bahuku dan pergi meninggalkan aku. “Bada ssi, aku permisi dulu, titip Hyo Rin sampai aku kembali, aku harus menyerahkan hasil pemeriksaan Hyo Rin hari ini” kata Perawat Luna meninggalkan aku. Akan lebih baik jika aku menata dulu emosiku, aku tak boleh terlihat tegang atau sedih di depannya, aku harus terlihat biasa-biasa saja. Aku menari nafas dalam-dalam, kemudian aku masuk ke kamar Hyo Rin. “Lama sekali diperiksanya?” tanyaku sambil mengedipkan mataku. “Ish, genit ya oppa ini, hehehe ini tidak lama, biasanya bisa lebih lama dari ini” jawabnya sambil tersenyum. Kami menghabisakan sore ini sambil bercanda dan tertawa bersama. Sesekali dia menceritakan kekagumannya kepada diriku. “Hya! Apa Donghae menurutmu sangat tampan? Lebih tampan diri ku tau” kataku mengodanya. “Ish oppa, tampan dirimu dari mana? Hahahaha kau jauh bila dibandingkan dengan yeoboku!” katanya sambil memainkan rambutnya yang panjang tergerai. “Mwo? Yeobo? Nugu?” tanyaku, jujur hatiku berdetak kencang saat dia menyebit diriku yeobonya, walaupun yang dia tau aku adalah Bada, tapi tetap saja aku tau itulah perasaannya untukku. “Siapa lagi kalau bukan Donghae oppa yang paling aku sayang. Hmm aku tau menggapainya sangatlah sulit, tapi ini lah perasaanku untuknya, aku menyukainya, aku menyayanginya.” Aku lihat yeoja didepanku sekarang memeluk akuarium yang berisi nemo kecil yang ada di samping tempat tidurnya. “Ne, arraso, mungkin saja Donghaemu itu juga sangat menyayangimu Hyo.” kataku mengelus rambutnya yang lembut. ”Hahaha, aku tau itu, aku dapat merasakan Haeppa juga  sangat menyayangiku” jawabnya sambil tersenyum-senyum memandangi ikan pemberianku.  “Mwo? Dari mana kau tau itu?”Yeoja ini, apa kau merasakan perrasaan sayangku padanya? “Rahasia.” Jawabnya sambil tersenyum manis. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah pukul  7.00pm. Hampir saja aku lupa, hari ini ada latihan buat acara besok. “Hyo, mianhae, aku harus pergi sekarang, ada urusan yang harus aku selesaikan. Istirahatlah jangan lupa kasih makan dia.” kataku berpamitan padanya, dan entah dorongan apa aku ingin melakukan sesuatu padanya. Aku maju dan mengecup keningnya, dan aku mendengar suara hatiku, selamat malam Nae Fishy, saranghaeyo.
****
@ SMEnt >> ruang dance
Back Sound Bonamana
“Berhenti! Ya~~ Donghae-ah, kenapa sich, sudah hari ini datang telat, latihan juga salah terus, ada apa denganmu?” tanya Eunhyuk padaku. “Mianhae, hari ini aku tak bisa konsentrasi sama sekali” jawabku yang masih memikirkan Hyo yang ada dirumah sakit. “Ada apa memangnya Hae?” tanya Yesung hyung padaku. “Ini karena dia, aku tak bisa berhenti memikirkannya”
“Dia? nugu? Yeoja? Ya! Lee Donghae-ah jangan bilang kau sedang jatuh cinta!” kata Heechul hyung yang aku lihat mulai kesal pada sikapku. “Anio hyung, aku tak yakin aku jatuh cinta padanya, hanya saja~~” aku tak bisa meneruskan kata-kataku lagi, hatiku sesak jika aku mengingat Fishyku yang sekarang sedang berjuang hidup dan mati disana. Aku sangat menghawatirkan dia, aku tak yakin dengan perasaanku, tapi rasanya aku tak dapat bernafas jika aku mengingat perkataan suster Luna padaku. “Apa ini tentang yeoja yang di Rumah Sakit itu? Yang tempo hari kmu ceritakan padaku?” kata Leeteuk hyung sambil merangkul bahuku. Aku mengangguk dan menceritakan semuanya kepada mereka. “Ommo, Hae, malang sekali yeoja itu” kata Eunhyuk sambil memelukku juga. “Jangan kasihani Fishyku yang satu ini, dia punya semangat hidup yang tinggi, bahkan belum pernah sekalipun aku mendengarnya mengeluh kesakitan atau apapun.” Kataku sambil menangis, tiba-tiba aku teringat almarhun appa. Tiba-tiba saja hati kecilku seperti mengatakan aku tak ingin kehilangan Hyo Rin. “Mwo? Fishyku? Dia kekasihmu?” tanya Yesung hyung tiba-tiba. “Aish Yesung, bukan, gadis itu bukan kekasih Donghae, kau ini. Sudah-sudah lebih baik kita akhiri saja latihan malam ini tapi ingat perform besok harus maksimal, Hae tunjukkan totalitasanmu, dia pasti melihatmu, kalau kau tidak maksimal dia pasti kecewa kan?” kata Leeteuk hyung kepada ku. “Ne Hyung kau benar aku harus maksimal besok dan besoknya lagi, demi Hyo Rin.”
Donghae Pov End
****
Sudah 2 minggu Bada oppa tak datang mengunjungiku disini, kemana namja itu? Tanyaku dalam hati. Tiba-tiba aku merindukannya.Aku udara pagi ini sangat segar, aku duduk di taman rumah sakit ditemani oleh Haerin. Ya akhirnya aku memberinya nama Haerin. “Choi Hyo Rin!”

Hyo Rin Pov
Aku menolehkan kepalaku mencari seseorang yang memanggi namaku. Seorang namja berkaca mata? Bada Oppa kah itu? “Oppa!!” kataku sambil melambaikan tanganku, dan kulihat dia lari menghampiriku. “Annyeong Yeppeo! Bogoshipo!” katanya sambil mengacak-acak rambutku. “Na doo, kemana saja oppa, lama sekali tak mengunjungiku?” tanyaku padanya. “Mianhae, aku ada urusan yang harus aku selesaikan” jawabnya singkat. “Oh, aku kira oppa lupa padaku.” Kataku sambil memberi Haerin makan. “Mana mungkin aku lupa padaa gadis cantik penggemari Ikan ini, heheheheh, hmm hai ikan apa kabar? Siapa namamu?” kata Bada oppa sambil mengetuk-etukkan jarinya di aukariumku. “Haerin, namanya haerin, singkatan dari Donghae dan Hyo Rin” jawabku semangat. “Mwo? Hahahaha tetap ada unsur Donghaenya” katanya sambil tersenyum nakal padaku. “Waeyo? Oppa tak suka? Hmm oppa cemburu yach?” tanyaku asal padanya. Aku melihatnya terdiam sesaat, kemudian dia mendekatkan posisi duduknya ngenganku, dia memegang tanganku, dan sekarang jarak diantara kami semakin dekat. “Choi Hyo Rin, mau setiap hari kau sebut nama Donghae pun tak akan membuatmu marah ataupun cemburu.” Katanya sambil tersenyum, dan semakin lama wajahnya semakin mendekat ke wajahku. Aku tak berani melihatnya, aku menutup mataku dan. Yah, ternyata dia mencium keningku untuk yang ke dua kalianya. Aku masih menutup mataku, aku tak berani membukanya, samar-samar kudengar “Choi Hyo Rin saranghaeyo.” Seketika aku membuka mataku dan aku mendorong tubuhnya. “Mwo? Apa yang baru saja oppa katakan?” tanyaku padanya. “Hahahaha, tidak ada siaran berita ulang agashi!” jawabnya nakal. “Hya! Oppa kau curang!” kataku sambil memukul dadanya. “Pukulanmu ini tak terasa sama sekali, sini kau!” dia menarikku ke dalam pelukannnya. Aku mencoba memberontak, tapi tubuhku yang rabuh tak kuasa untuk melepaskan diriku dari pelukannya. ”Diamlah jangan memberontak, biarkan aku memelukku sekejab saja Hyo Rin.” Aku hanya mengangguk dalam diam, aku merasakan hangat dan nyamannya pelukannya, aku dapat mendengar detak jantungnya yang berdebar sangat kencang. Pelukannya begitu erat mengikat tubuhku, pelukkannya membuatku sesak. “Hyo? Kau menangis?” tanya tiba-tiba. “Ani, aku tak menangis oppa.” Donghae melepaskan pelukkannya, dan dia...“Astaga! Hyo Rin! Kau mengeluarkan darah banyak sekali.” katanya panik. “Apa, kenapa dengan aku?” aku yang tak merasakan apa-apa menjadi panik juga. Tiba-tiba donghae mengusap hidungku,dengan saputangannya yang kini penuh dengan darahku,”Kau mimisan banyak sekali, tenang ya? Kamu akan baik-baik saja, aku akan membawamu ke dalam sekarang!”
“Oppa, gwanchana aku sudah bias...”
“Sudah diam saja! Aku akan membawa mu ke ruang dokte Jay sekarang!” katanya yang tiba-tiba langsung membopongkung dan berlari menasuki area rRumah Sakit. “Dokter  Jay! Dimana anda! Dokter tolong” Bada terus berlari sambil menggendongku, mencari dokter yang ada di Rumah Sakit itu. “Oppa tak usah panik ruang dokter Jay ada di sebelah sana” kataku sambil menunjuk ke arah ruangan dokter Jay. Bada langsung berlari ke ruangan yang aku tunjukkan, dan langsung membuka pintu ruang praktek dokter Jay. “Tolong Hyo Rin! Palli!” katanya pada dokter Jay. “Ada apa ini, kenapa dengan...” Dokter Jay terdiam sesaat melihat keadaanku yang sudah bersimpah darah. “Cepat letakkan dia di sana, dan kau tunggu lah di luar anak muda.” Kata dokter Jay pada Bada oppa. “Ne.” Bada oppa meletakkan aku dengan hati-hati di ranjak ruang periksa dokter Jay. “Kau akan baik-baik saja Hyo!” katanya sambil memengang tanganku. “Ne oppa tenang saja, percayakan aku pada dokter Jay, tunggu lah aku di luar Bada oppa.” Kataku menenangkan dia, dan diapun pergi meninggalkan aku bersama dokter Jay dan beberapa perawat.
Hyo Rin Pov end
****
Donghae menunggu Hyo Rin di depan ruangan dokter Jay dengan gelisah, dia tak hentinya mengucap doa, demi yeoja yang mulai dia sayangi itu. “Tuhan selamatkan dia.” katanya dalam hati, waktu berjalan begitu lambat bagi Donghae. Sudah hampir dua jam Hyo Rin berada di ruangan dokter Jay. “Kenapa lama sekali? apa yang terjadi dengannya?” kata Donghae panik. “Kasihan agashi itu, waktunya tak lama lagi” Donghae mendengar perkataan dua orang perawat yang baru saja keluar dari ruangan Dokter Jay. “Suster! Apa maksud dari perkataan anda? Apa yang terjadi dengan Hyo Rin?” tanya Donghae pada dua suster yang baru saja keluar itu. “Hyo Rin? Maksud anada pasien dokter Jay? Ini bukan pertama kali gadis itu seperti ini tuan, hanya keajaiban yang dapat merubah segalanya.” Jawab suster itu, kemudia pergi meninggalkan Donghae sendiri. “Lama sekali, kenapa lama sekali” kata Donghae berbicara sendiri. Tiba-tiba pintu ruangan dokter Jay terbuka, dan seorang gadis pucat, menggunakan kursi roda keluar dengan keadaan yang sangat menghawatirkan.

Donghae Pov
“Hyo, gwanchanayo?” tanyaku padanya. Dia hanya mengangguk lemas. “Biarkan dia istirahat anak muda, Hyo Rin butuh istirahat yang cukup.” Kata dokter Jay yang kemudian meninggal kami. “Hmm Luna ssi, boleh aku yang mengantarnya ke kamar?” tanyaku pada perawat Luna. “Ne Bada ssi, silakan, pastikan dia beristirahat ya.” Kata perawat Luna menyerahkan kursi roda Hyo Rin padaku. “Oppa, aku mau melihat bintang” kata Hyo Rin memegang tanganku. “Mwo? Andwae! Udara di luar dingin sekali Hyo, kamu harus ke kamarmu sekarang.” Kataku sembari berjalan membawa Hyo Rin ke kamarnya. “hehehe, oppa dari kamarku juga bisa lihat bintang, kau mau membantuku?” tanyanya padaku. “Oh, bilang dong kalau itu di kamarmu, baiklah.” Kataku sampil membelai lembut rambutnya yang rapuh. “Kita sudah sampai tuan putri, sini aku bantu kau ke tempat tidurmu” kataku menganggkat tubuh rapuhnya dari kursi roda. “Ani! Jangan bawa aku ke kasur, bawa aku ke jendela, palli.” Pintanya padaku. Aku pun membawanya kejendela dan menurunkan dia di balkon jendela itu. “Oppa temani aku melihat bintang.” Katanya menarik bajuku bagai anak kecil. “Ne, tapi. Tak ada bintang sama sekali Hyo” kataku heran, langit malam sangat mendung tak mungkin terlihat bintang. “Matikan lampunya dan mendekatlah padaku.” Aku perjalan ke seberang jendela, mematikan lampu kamar Hyo Rin. Aku datang menghampirinya membawa selimut. Kemudian aku duduk di belakangnya memeluk tubuhnya yang tertutup selimut. “Oppa kau lihat lampu-lampu kota Seoul yang terang berwarna warni?” tanyanya sambil menujkuk ke arah jendela. “Ne”
“Itu bintang yang aku maksud. Indah kan bersinar terang, warnanya juga bagus. Nanti di tempatku yang berikutnya aku tak perlu susah-susah jika aku ingin melihat bintang, aku bisa menggapainya sendiri, di tempat yang paling indah dan damai. Hmm oppa aku akan menunggumu di tempat itu.” Katanya memandang keluar jendela. Tuhan yeoja ini begitu tegar, tak kuasa aku menahan emosiku, air mataku jatuh begitu saja tak tertahan lagi, Fishyku yang malang, Fishyku sayang. Aku mendekapnya lebih erat sesekali aku mencium kepala. “Ne, indah sekali. Hmm jagi, kau akan menunggu ku di tempat indah itu? Walaupun aku akan datang sangat amat lama?” tanyaku dengan suara yang bergetar. “Mwo? Kau panggi aku apa oppa?” tanyanya heran. “Mulai sekarang kau adalah yeojachinguku, tak peduli kau menerima aku atau tidak, sekarang kau yeojachinguku” kataku terisak, aku tak kuat lagi menahan sakit di hatiku. Hyo Rin membalikkan badannya dan melihatku menangis, kedua tangannya yang mungil menyentuk wajahku. “Uljima oppa, apakan Bada itu rapuh? Yang aku Tau Bada itu mencerminkan seorang namja yang tangguh. Ne, aku mau menjadi yeojachingumu, tapi nanti saat kau menemuiku di taman yang penuh dengan bunga.” Katanya kini memelukku. “Ne jagi, tunggu aku disana ya. Sabarlah menungguku” air mataku semakin deras jatuh membasahi pipiku. Kupandang wajahnya dan ku kecup bibirnya dengan lembut dan memeluknya kembali. “Dengarkan aku bernyanyi untukmu ya.”

The loneliness of nights alone
the search for strength to carry on
my every hope has seemed to die
my eyes had no more tears to cry
then like the sun shining up above
you surrounded me with your endless love
Coz all the things I couldn't see are now so clear to me
You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray
On bended knee
That you will always be
My everything
Now all my hopes and all my dreams
are suddenly reality
you've opened up my heart to feel
a kind of love that's truly real
a guiding light that'll never fade
there's not a thing in life that I would ever trade
for the love you give it won't let go
I hope you'll always know
You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray
On bended knee
That you will always be
My everything
You're the breath of life in me
the only one that sets me free
and you have made my soul complete
for all time (for all time)
You are my everything (you are my everything)
Nothing your love won't bring (nothing your love won't bring)
My life is yours alone (alone)
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through (your spirit pulls me through)
When nothing else will do (when nothing else will do)
Every night I pray (I pray)
On bended knee (on my knee)
That you will always be
be my everything
chorus repeats
[almost spoken:] Every night I pray
down on bended knee
that you will always be
my everything
oh my everything

“Jeongmal sarangheyo Choi Hyo Rin” kataku mengakhiri nyanyianku. “Nado sarangheyo oppa”
****
1 minggu berlalu sejak aku putuskan Hyo Rin menjadi kekasihku. Hari ini aku akan menemuinya membawa buket bunga ini untuknya. Aku berlari semangat menuju kamar Fishyku. Dengan semangat ku buka kamarnya. “Jagiya! Mwo? Rapi sekali kamar ini? Apa dia sedang chemo?” kulihat kamarnya sangat amat rapi, seerti tidak ditempati. Aku melihat akuarium yang berisi ikan nemo itu “Hai Haerin? Dimana omma mu?” kataku memberi makan ikan kecil itu.
KLIK
Aku melihat seorang namja masuk ke kamar Hyo Rin, dan aku belum pernah melihat namja ini, namja yang aku rasa lebih muda dari Hyorin, menggunakan kaos dan celana skini jeans. “Nuguyo?” tanyaku pada namja itu. “Kau pasti Bada hyung?” tanyanya padaku. “Ne, itu aku, apa kita pernah kenal?” tanyaku penasara. “Aku Choi Minho, adik Hyo Rin noona, hmm aku haru s memanggilmu Bada Hyung atau Lee Donghae ssi?” tanyanya, dan membuatku terkejut. Dia mengetahui siapa aku sebenarnya. “Terserah saja kau mau memanggilku apa Minho, dimana noona mu?” tanyaku padanya. “Duduklah Hyung, ada yang ingin aku bicarakan padamu.”

#FLASHBACK SEHARI SETELAH DONGHAE MENYATAKAN CINTA PADA HYORIN
Pagi hari setelah malam yang menegangkan yang begitu indah bagi Hyo Rin. “Minho-ah, kau kah itu?” tanya Hyo Rin melihat sosok seorang namja yang dikenal sebagai adiknya. “Ne noona ini aku, Hya noona, aku begitu berantakan.” Jawabnya mengecup kening Hyo Rin. “Gwanchanayo, setelah ini aku baik-baik saja, percayalah.” Kata Hyo Rin membelai wajah adiknya yang tampan. “Hya! Minho-ah, kenapa menangis, kau mebuat aku bersedih.”
“Anio, noona, ani” kata Minho mengusap air mata di pipinya. “Minho, aku titip ini padamu, temui seorang namja yang bernama Bada. Dia mungkin datang kesini seteah aku pergi.” Katanya memberikan sepucuk surah pada adiknya. “Apa ini noona?”
“Berikan saja padanya, dan jangan kau buka, jangan lupa berikan Haerin padanya juga.”
#FLASHBACK END

“Begitu katanya, dan ini titipan dari noonaku” kata Minho memberikan sepucuk surat padaku. Perasaanku tidak enak saat menerima surat ini. “Apa ini Minho?” tanyaku dengan perasaan tak karuan. “Bacalah hyung aku menunggu diluar, dan nanti aku akan membawamu menemui noonaku.” Ah Hyo Rin baik-baik saja rupanya. “Baiklah aku akan membacanya dulu.” Kataku membuka surat itu dan Minho pergi meninggalkan aku.

Dear my lovely oppa.

Oppa jahat, berbohong padaku, kau kira aku bodoh? Bada itu nama anjingmu oppa. Lee Donghae oppa, itu lah kau yang sebenaranya, makanya aku tau kau juga menyayangiku, ingatkan dengan perdebatan kita? Oppa jeongmal gumawo sudah menemani aku selama 1 bulan ini, terima kasih letah mencintaiku, aku tak membayangkan dicintai oleh idolaku sendiri. Oppa jeongmal mianhae, aku tak berpamitan padamu, tapi aku harus pergi sekarang, aku harus meninggalkanmu. Uljima oppa jebal! Aku ingin melihatmu kuat,aku tak benar-benar pergi dari mu, ingat janji kita, aku menunggumu di taman bunga, aku akan disana sampai kau datang aku menunggu mu disana bersama ayahmu. Berkaryalah dengan baik, kami melihatmu dari tempat kami  menunggumu.

Fishymu Choi Hyo Rin
****
“Noona, aku bawa Donghae hyung kemari seperti janjiku padamu.” Kata Minho yang membawaku ke makan Hyo Rin. Aku tak kuasa lagi menopang berat tubuhku, aku jatuh di depan nisan gadis yang kucintai, aku menangis dengan gilanya, memeluk nisan Hyo Rinku. “Waeyo Hyo? Waeyo? Disaat aku benar-benar mencintaimu, kau meninggalkanku, waeyo Hyo?” kataku putus asa tak kuasa. “Donghae-ah, uljima. Ingat pesannya, kau harus kuat, dan tegar. Hyorin pasti tak ingin melihat mu seperti ini. Bangkitlah demi dia, kuatlah demi dia. berkaryalah dengan kami demi Hyo Rin mu.” Kata Siwon yang tiba-tiba ada di belakangku. “Siwon-ah? Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku heran. “Choi Hyo Rin, dia adalah sepupuku. Dan apa yang dia tulis dalam surat itu di tullisnya dihadapan aku dan Minho. Ayo biarkan dia istirahat dengan tenang, dia sudah damai disana, dia tak merasakan sakit lagi. Ayo Donghae.” Ajak Sion membantuku berdiri, aku pun meninggalkan makan Hyo Rin bersama Siwond dan Minho.

Choi Hyo Rin, lihat lah aku akan menjadi kuat dan tegar demi kau, aku kana berkarya bersama dengan Super Junior. Saranghaeyo my lovely Fishy Choi Hyo Rin.

Fin

gimana2 mina kalau ada readeng yang nangis bombay ^^ hope you like it ^^
Read More[FANS FICTION] >>>> YOUR MY FISHY / ONE SHOT/

Senin, 23 Mei 2011

Gambaran Ringkas Islam di Negeri Gingseng

Alhamdulillah sekali lagi dan lagi-lagi saya mendapatkan informasi tentang Islam di luar negri kali ini saya akan kupas tuntas islam di Korea negara fovorit saya ^^. Hal ini saya dokumentasikan selain untuk membagi informasi kepada sesama muslim juga sebagai referensi ketika kita berada di Korea tak perlu takut atau khawatir kita tak bisa beribadah karena di Korea kita tetap bisa beribadah dengan tenang..., so happy reading n semoga bermanfaat....,


artikel ini saya copy paste dari:
http://muslim.or.id/jejak-islam/gambaran-ringkas-islam-di-negeri-gingseng.html
dan isinya tidak ada yg dirubah sedikitpun


Telah diketahui bersama oleh dunia bahwa Korea merupakan salah satu negara yang cukup maju di bidang teknologi. Berbagai produk elektronik Korea dengan kualitas yang lux membanjiri berbagai negara. Meski begitu, terdapat satu hal yang sering luput di negeri gingseng ini dari sorotan khayalak, yakni kehidupan beragama di negeri ini. Tulisan ini akan secara ringkat menggambarkan kehidupan Islam di Korea berdasarkan pengalaman penulis.

Sebagaian besar masyarakat di korea tidak beragama (atheis), yang jumlahnya mencapai sekitar 45%. Kemudian, diikuti dengan pemeluk agama Budha (23%), Kristen (18%) dan Katolik (10%) secara berturut-turut [1]. Tidak lupa, terdapat satu masyarakat minoritas yang menganut agama tauhid yang berusaha untuk tetap eksis di tengah-tengah mayoritas masyarakat pada umumnya. Ya, kelompok minoritas tersebut adalah umat Islam. Islam pertama kali mulai dikenal di Korea sejak tahun 1955 dengan datangnya tentara Turki untuk misi perdamaian di bawah PBB. Mereka membangun sebuah tempat sholat sederhana dari tenda dan mengenalkan tentang Islam di Korea. Sejak saat itu, kaum muslimin mulai ada dan jumlahnya terus bertambah [2]. Meski demikian, sangat berbeda dengan di Indonesia, jumlah penduduk asli Korea yang beragama Islam sampai saat ini tidak lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk [3,4]. Di samping jumlah tersebut, terdapat sekitar 200.000 muslim pendatang dari berbagai negara di dunia, baik untuk bekerja, belajar, ataupun menetap di Korea [3].


Masjid
Masjid pertama yang dibangun di Korea adalah Seoul Central Masjid and Islamic Center yang berada di kota Itaewon. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka untuk publik pada tahun 1974 [5]. Tidak hanya sebagai tempat sholat, di kompleks masjid juga dilengkapi dengan kantor, ruang kelas, sekolah, dan aula untuk konferensi. Hal ini dimaksudkan agar masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat sholat saja, namun juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Sebagai contoh, program pengobatan gratis diadakan secara rutin untuk masyarakat umum di kompleks masjid ini. Segala kegiatan ibadah dan aktivitas dakwah dikoordinasi oleh Korean Muslim Federation (KMF). Mengingat sebagian besar jumlah kaum muslimin yang di Korea adalah pendatang, maka seluruh aktivitas ibadah di masjid meliputi sholat jumat, idul fitri dan yang lainnya, disampaikan dalam 3 bahasa, yakni arab, inggris dan korea.

Sampai sekarang ada sekitar 21 masjid/islamic center yang tersebar di beberapa pusat kota di Korea, yang seluruhnya dibawah koordinasi oleh KMF [6]. Selain masjid dan islamic center, beberapa universitas/perusahaan menyediakan ruangan untuk tempat sholat bagi mahasiswa maupun karyawannya. Adapun di sebagian besar tempat, tidak pernah dijumpai tempat sholat khusus, sehingga kebanyakan kaum muslimin menjalankan sholat saat datang waktunya di mana saja, asalkan suci.
Makanan
Untuk mendapatkan makanan halal di negeri ini tidak sulit. Hampir di setiap kompleks masjid, terdapat toko muslim yang menyediakan berbagai macam makanan halal dari berbagai negara. Di samping itu, terdapat toko khusus yang menjual daging halal yang disembelih secara islami.
Terkait makanan kemasan produksi Korea, perlu kehati-hatian dalam memilih, karena sebagian besar makanan kemasan mengandung babi atau turunannya. KMF sudah mengeluarkan list makanan-makanan kemasan yang sudah dicek kehalalannya. Terdapat list makanan yang bisa dikonsumsi secara aman dan makanan yang mengandung yang haram. Adapun di luar list tersebut, pembeli harus mengecek sendiri kandungan penyusun makanan tersebut.
Masyarakat korea sangat gemar untuk makan daging. Sehingga sebagian besar restoran memiliki menu utama daging, baik babi, sapi, maupun ayam. Mengingat penyembelihan sapi dan ayam tidak mengikuti syariat Islam, kaum muslimin cenderung memilih menu sayuran dan ikan tatkala mengikuti jamuan makan bersama di restoran korea. Adapun di sekitar kompleks masjid/islamic center, terdapat banyak sekali restoran yang menyajikan makanan halal dari berbagai negara.
Budaya
Ada dua hal positif yang sangat kentara di kehidupan masyarakat Korea, yakni kerja keras dan kebersamaan. Hal ini berlaku untuk setiap komunitas, baik universitas, perusahaan, maupun yang lainnya. Namun begitu, kedua hal tersebut bisa menjadi masalah bagi seorang muslim jika tidak bisa hati-hati dalam bersikap. Terkait yang pertama, bagi sebagian besar orang Korea yang tidak beragama, kehidupan hanya untuk mendapatkan kesenangan hidup. Tidak ada hal khusus lain setelahnya. Oleh karena itu, sebagian waktu mereka hanya untuk mengejar tujuan ini. Tidak aneh jika dijumpai sebagian dari mereka cenderung menerapkan hal tersebut kepada bawahannya, baik karyawan maupun mahasiswa. Sehingga, untuk beberapa kasus, banyak diantara karyawan atau mahasiswa yang bekerja di luar jam wajib kerja untuk mengejar tuntutan hasil maksimal. Hal ini kadang melalaikan kewajiban mendasar untuk urusan akherat. Sehingga, pandai dalam mengatur waktu adalah kunci utama untuk mendapatkan kesuksesan, baik di dunia dan akherat.
Untuk yang kedua, terkait kebersamaan. Dalam beberapa kesempatan, kegiatan bersama sangat sering dilakukan. Hal ini cukup baik untuk meningkatkan keakraban antar anggota dalam komunitas tersebut. Namun begitu, tidak semua kebersamaan bebas dari masalah. Salah satu yang sangat kentara adalah saat kegiatan makan bersama dalam situasi tertentu, misalnya menyambut anggota baru, liburan akhir tahun, atau yang lainnya. Jika sekedar jamuan makan bersama saja, tentu tidak menjadi masalah, karena seorang muslim dapat memilih menu sayuran atau ikan. Namun, sudah menjadi hal yang lumrah, bahwa jamuan makan di negeri ini juga diiringi dengan sajian khomr. Adalah suatu hal yang sudah umum, menurut budaya di Korea, di mana seorang bawahan, termasuk murid dalam hal ini, harus menuangkan khomr ke gelas atasannya. Hal ini tentu tidak patut dilakukan bagi seorang muslim. Ditambah lagi, setelah selesai makan di restoran, biasanya dilanjutkan dengan pergi bersama ke bar untuk menyanyi bersama atau sekedar ngobrol, tentu ditemani dengan khomr lagi. Oleh karena itu, penolakan secara halus dengan menjelaskan secara baik harus dilakukan,

Menjadi Muslim di Korea
Bagaimanakah menjadi seorang muslim di Korea? Menurut hemat penulis, sebagai seorang pendatang, menjadi seorang muslim dan tinggal di Korea tidaklah sulit (meski juga tidak bisa dikatakan mudah). Secara umum, tidak ada hambatan berarti untuk menjalankan segala aktivitas ibadah. Di samping itu, untuk mendapatkan makanan yang halal dan baik, juga tidak sulit. Di sisi lain, masyarakat Korea cenderung tidak terlalu peduli dengan masalah agama, dan menghormati pemeluk agama lain. Sehingga, jika mereka mengetahui ada seorang yang ingin menjalankan ibadah dengan baik, mereka tidak akan ambil pusing dan beberapa diantaranya akan cenderung untuk mendukung (dengan menyediakan tempat dan yang lainnya). Meski demikian, sangat boleh jadi ada beberapa kasus yang berbeda dari hal ini di luar sepengetahuan penulis.
Bagaimana dengan penduduk asli? Hasna Bae, seorang mahasiswa (23 th) menyebutkan bahwa menjadi seorang muslimah di Korea tidak bisa dikatakan mudah. Hal ini dikarenakan jumlah kaum muslimin sangat sedikit, sehingga perbedaan cara hidup, baik dalam pakaian, makanan atau hal lainnya menjadikan mereka sangat kentara dan menjadi pusat perhatian dibandingkan yang lainnya. Yu Hyun Il (22 th), presiden asosiasi mahasiswa muslim di Hankook University of Foreign Studies (HUFS), menyebutkan bahwa hal yang paling sulit bagi dia adalah terkait dengan makanan dan minum khomr di bar. Terkait makanan, dia hanya bisa memilih menu sayuran dan ikan saat makan di restoran. Di samping itu, dia tidak pernah diajak pergi bersama ke bar, karena dia tidak ikut minum khomr. Jika dia ikut, terkadang suasana menjadi aneh dan tidak menyenangkan. Hal laen yang sangat berat dirasakan adalah menghilangkan opini masyarakat tentang Islam. Tatkala ada berita tentang pengeboman yang mengatasnamakan Islam dan jihad, sebagai contoh serangan 11 September di Amerika, masyarakat awam berfikir bahwa Islam mengajarkan kekerasan dan pengeboman untuk jihad. Banyak masyarakat awam Korea yang tidak tahu, menjadi takut dan cenderung menjauhi Islam dan pemeluknya karena hal ini. Oleh karena itu, sebagai penduduk asli yang beragama Islam, mereka berusaha keras menjelaskan kepada masyarakat awam bahwa Islam sangat melarang kekerasan, pengeboman dan hal semacamnya. Dan alhamdulillaah, Lee Ju-hwa, Ketua Dakwah dan Pendidikan KMF, menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat Korea sekarang bisa memahami [2]. Meski hidup sebagai seorang muslim bagi warga asli Korea terlihat berat, merea sangat bangga menjadi seorang muslim. Hasna bae, yang sedang kuliah di bidang metal design, menyebutkan bahwa dia mencari pekerjaan di bidang tersebut tanpa mengenyampingkan agamanya. Saat dia di tanya, “Apakah Anda akan menyembunyikan keyakinan Anda untuk mendapatkan pekerjaan?” Dia menjawab, “Never. I do not want to work for a company that doesn’t respect its employee’s religion anyway” [3].
—————————————-
ditulis oleh Dwi A, mahasiswa Korea Institute of Science and Technology, Korea.
Sumber:
  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Religion_in_South_Korea, diakses tanggal 9 Mei 2010
  2. http://islamic-world.net/islamic-state/islam_in_korea.htm, diakses tanggal 8 Mei 2010
  3. http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2007/08/117_8104.html, diakses tanggal 8 Mei 2010
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Korea, diakses tanggal 9 Mei 2010
  5. http://www.islamawareness.net/Asia/KoreaSouth/history.html, diakses tanggal 9 Mei 2010
  6. http://sites.google.com/site/islamdikorea/, diakses tanggal 9 Mei 2010
Read MoreGambaran Ringkas Islam di Negeri Gingseng

Islam eratkan hubungan Indonesia dan Korea selatan

sebenarnya artikel ini sudah lama aku dapat di inbox facebookku, dan ingin aku arsipkan di blogku tak lain dan tak bukan adalah hanya ingin berbagi info saja, siapa tau ada yg membaca dan semoga artikel ini menjadi manfaat adanya
gumawo ^^


Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah asal Korea Ali An Sun Geun mengatakan Indonesia-Korea Selatan menciptakan jembatan budaya melalui penyebarkan agama Islam.
Demikian yang disampaikan Ali An Sun Geun dalam peluncuran buku “Islam Damai di Negeri Asia Timur Jauh, Meneropong penyebaran dan dinamika di Korea’ di Jakarta, Rabu.
Dalam peluncuran dan bedah buku tersebut dihadiri rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komarudin Hidayat, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin, Anggota DPR Fraksi Demokrat Imran Muchtar Alifia dan sejumlah tokoh dan perwakilan Duta Besar Korea.

Dalam bukunya Ali menyampaikan bahwa beberapa tahun silam telah terjadi booming khas budaya Korea yang disebut Korean wave antara Indonesia dan Korea selatan di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya dan lainnya.
“Indonesia akan bekerja sama di bidang pertukaran informasi tentang budaya islam dan diharapkan dengan terjalinnya hubungan kerjasama ini akan menciptakan jembatan budaya antar kedua negara,” katanya.
Ketertarikan Ali dengan Islam terjadi sejak masih Sekolah Menengah Atas di Korea yang membawa Ali merantau ke Indonesia dan menimba ilmu islam di IAIN Syarif Hidayatullah dan berhasil sebagai sarjana Fakultas Dakwah. Ali juga mengambil magister Antropologi Agama di Universitas Indonesia (UI). Setelah itu, Ali juga mengambil gelar doktor di UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini Ali giat berdakwah di Korea.

Geliat dakwah di negeri Ginseng ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang menggembirakan. Ali yang juga dosen Metodologi Dakwah dan Kewirausahaan pada UIA (Universitas Islam As-Syafi’iyah) mengatakan saat ini, tak kurang dari 30 ribu warga Korea Selatan telah memeluk agama Islam.
Semangat keagamaan juga sudah sangat terasa. Mulai dari diskusi, pengajian serta kegiatan dakwah lainnya di berbagai masjid yang ada di kota-kota besar Korea Selatan seperti di Seoul dan Busan.
“Sekarang perkembangan Islam di Korea Selatan sangat menggembirakan. Dibanding dasawarsa lalu cukup bergeliat. Dakwah Islam semakin intens sejak tahun 1955 setelah perang antara Korea Selatan dan Korea Utara,” katanya.

Dalam bukunya, Ali juga mengupas sejarah masuknya Islam ke Korea itu yang juga didukung oleh penduduk Korea.
“Orang Korea yang masuk Islam pertama kali bernama Muhammad Jun Du Young, beliau adalah sebagai Muslim Korea pertama yang memimpin agama Islam di Korea Selatan. Mulai saat itu berkembang sampai sekarang sekitar 30 ribu orang sudah menganut agama Islam dan lebih dari tujuh buah masjid berada di Korea,” katanya.
Bagi orang Korea, lanjut Ali, agama Islam sangat berkesan. Pada tahun 1980-an orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri khususnya di Timur Tengah sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari Islam.
“Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama Islam kepada warga setempat. Kita lihat, masjid Korea mencontoh masjid di zaman Rasulullah. Berada di tengah-tengah kota Seoul, lantai pertamanya tempat perdagangan dan bisnis,” jelasnya.

Menurut Ali yang menarik di Korea, orang-orang yang sudah belajar agama Islam di luar negeri, ketika kembali ke Korea Selatan mereka giat menyebarkan dakwah Islam. Kegiatan dakwah orang-orang Korea sangat intens. “Kita mengutamakan dakwah bilhal (dakwah dengan perbuatan),” katanya.
Menanggapi hal ini, Komarudin Hidayat mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi tulisan Ali yang sudah 26 tahun tinggal di Indonesia dan memeluk agama Islam.
“Ia merupakan salah satu juru bicara Indonesia tentang Islam bagi pemerintah dan masyarakat Korea Selatan, demikian sebaliknya Ali merupakan nara sumber terdekat untuk mengetahui perkembangan islam di Korea,” katanya.

Lebih lanjut, buku yang ditulisnya ini juga merupakan konstribusi yang amat berharga bagi semua golongan untuk mengenal lebih dekat perkembangan islam di Korea Selatan.
“Semoga buku ini juga menjadi aspirasi dan dorongan kepada semua pihak, khususnya bagi lembaga pendidikan untuk memperkuat kerjasama dengan perguruan tinggi dan pusat-pusat studi kebudayaan di sana,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ade komarudin yang menilai bahwa buku ini merupakan buku pertama yang diterbitkan di Indonesia yang mengisahkan tentang sejarah dan perkembangan Korea.
Kedekatannya dengan Ali sejak sama-sama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah terus berlanjut. “Saya berharap beliau akan terus berpestasi dengan karya-karya intelektual yang mampu memberikan aspirasi, semangat dan motivasi kepada generasi muda,” katanya.

VIA: KARANGJUNTI
TIPS:ANGELA MECALO
Shared by : Asianfansclub
Reposted by : KLI 2
Read MoreIslam eratkan hubungan Indonesia dan Korea selatan

Minggu, 08 Mei 2011

Jatuh Cinta Pada Pulau Jeju

Tak ada yang bisa membentah Pulau Jeju merupakan pulau terindah di Korea,,, seperti apa Pulau Jeju itu sebenarnya?? Mumpung dapet artikel ini dari Yahoo.., sooo... HAPPY READING ^^

#####

Selama beberapa generasi, Pulau Jeju adalah tujuan utama penduduk Korea Selatan untuk berbulan madu. Inilah lima alasannya.



Terletak di lepas pantai Korea Selatan, Jeju-do menerima ribuan pelancong dan pasangan bulan madu.

Penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, Beijing dan Shanghai (dan dari bandara domestik Korea Selatan) serta persyaratan visa yang mudah semakin menjadikan Jeju tujuan menarik.

Terdapat taman nasional semitropis dengan luas 224 km persegi dan pantai yang penuh dengan air terjun.

Luas Jeju tiga kali lebih besar dari Seoul, tapi hanya setengah juta orang yang tinggal di sana. Akibatnya pulau ini terasa sepi sekaligus santai. Meski Anda tidak sedang berbulan madu, namun berlibur di Jeju akan membuat anda merasa seperti itu.

1. Puncak tertinggi di Korea Selatan

Gunung api Hallasan yang sedang tidur mencapai ketinggian 1950 meter di atas permukaan laut, tapi Anda bisa mendakinya dan turun lagi dalam sehari jika berangkat pagi. Hindari awan hujan di musim panas dan datanglah pada musim semi saat azalea berbunga, atau saat warna-warna musim gugur muncul atau malah musim dingin untuk melihat salju.

Hallasan adalah cagar biosfer UNESCO. Di dalamnya terdapat danau kawah, tanaman pegunungan, burung pematuk, bajing, kupu-kupu dan serangga. Banyak klub pecinta alam secara reguler mendaki jalur-jalur di sini dan melihat 368 gunung api parasit.

Hallasan National Park. www.hallasan.go.kr/english/. Tel: +82 64 713 9950.

2. Tuba lava

 
Satu lagi taman geologi UNESCO, Gua Manjang (Manjang Cave) memiliki panjang 8 kilometer dan Anda bisa berjalan sedalam 1 kilometer melihat terowongannya yang menyeramkan.

Terbentuk dari lahar yang mendingin, gua ini gelap, dingin, kadang sempit dan licin karena air. Di pojok-pojoknya terdapat kelelawar. Ini jelas bukan tempat bagi Anda yang takut ruang sempit.

Gunakan bus dari Terminal Bus Antarkota Jeju menuju Jocheon (local road 1132) dan turun di Pintu Masuk Manjanggul; dari sana ambil bus shuttle atau jalan kaki 20 menit. Tel +82 64 783 4818.

3. Patung kakek

 
Jeju sangat bangga dengan angin, batu dan perempuan-perempuan mereka. Bebatuan di sini unik karena terbentuk dari muntahan lahar. Sekitar 90% dari permukaan batunya adalah jenis basalt.

Tembok batu ini melindungi lapangan terbuka dari badai. Sekitar tahun 1750, untuk menakut-nakuti para penyerang, tukang batu mulai memahat “patung kakek” (dolharubang) yang menyeramkan. Patung ini berbentuk phallus yang mirip dengan patung-patung di Easter Island.

Ada 45 patung yang masih berdiri — tapi jangan tertiru dengan yang replika. Batu-batu ini adalah simbol budaya kuno yang unik tentang dewa-dewa dan legenda rakyat.

Tengok patung-patungnya di sekeliling pulau dan cari tahu lebih lanjut di Jeju Stone Park.

4. Perempuan penyelam


Pada zaman ketika para pria Jeju menghilang selama berminggu-minggu di kapal nelayan mereka, harus ada yang tetap tinggal dan mengangkuti batu  supaya makanan tersedia di rumah.

Karena padi tak mau tumbuh di pulau yang keras dan berangin ini, perempuan pun belajar menyelam untuk mencari gurita, abalone, kerang, cumi dan rumput laut. Kini, para perempuan laut perkasa ini (haenyo) bisa menyelam 10-20 meter tanpa alat bantu, dan menjadi terkenal seantero Korea Selatan.

Rata-rata haenyo ini berusia 65 tahun. Beberapa orang masih menyelam hingga usia 80 tahun dengan pakaian selam. Anda bisa melihat mereka bekerja di seluruh pulau termasuk Pantai Jungmun, Seogwipo.

Haenyeo Museum. 3204 Hado-ri, Gujwa-eup, Jeju. Tel. +82 64 710 7779. Dari Terminal Bus Ekspres Jeju, ambil bus rute 1132 menuju Saehwa atau Seongsan dan turun di Menara Peringatan Anti-Jepang Jeju Haenyeo (60 menit).

5. Pantai-pantai indah


Pantai Jungmun: Sapuan pemandangan pasir, laut biru dan tanaman hijau merambat. Letaknya tepat di belakang kolam renang ala Vegas yang terdapat di kompleks mega-hotel Lotte World. Ia dilengkapi dengan tebing palsu, perahu kayuh berbentuk angsa dan kincir angin Belanda.

Kecuali ketika musim panas, pantai indah ini kosong. Pantai-pantai lain yang bisa dinikmati untuk berenang atau berselancar adalah Teluk Emerald, Gwakiji, Hamdoek, dan Shinyang.

Pantai Jungmun, Seogwipo, terletak di selatan, sekitar satu jam dari Kota Jeju


#####


Source: Jennifer Barclay repost by: shiningcharisma
Via: Yahoo Travel
Take out with full proper credits.
DO NOT ADD CREDITS TO YOURSELF
copy write: EcieKazunari @shiningcharisma
Read MoreJatuh Cinta Pada Pulau Jeju

Senin, 10 Januari 2011

My Angel I Miss U


Autor                    : Fairies
Main cast             : Deasy Agusti Kartika Sari SM member a.k.a Yoon Eunchae
                             Choi Minho SHINee
Suport cast          : Jonghyun SHINee and Key SHINee

Gendre               : Fantasi Romance

Annyeong!!!! #teriak pake towa masjid

Shining charisma datang lagi, kali ini gara2 aku suka bgt ma MV SM The Ballad n adik IparQ Eunchae minta di pairing sama minho so jadi lah FF ini....,

Happy reading

EITH!!!! Tunggu dulu,, jangan pada jadi SILENT READER yach.. bikin author ngga semangat berkarya. So RCL sangat apa wajib bagi yang kena tag ^^
Gumawo m(_ _)m bow 900



Minho pov
09.00 SKT (South Korea Time)
“Hmm...., ok bajuku sudah rapi” kataku sambil berkaca dan mendengarkan boomboxku yang memutar lagu kesukaanku

Hot time naega neoreul nunddeul ttae
All my life ojik neoman gajyeodo dwae
Nal heundeulgo shiyeon jweodo
Injeonghal subakke eopneungeol
Neon hanappunin nae saram

TRIIIIIING TRIIIIIGGGGG!!!!!!!!
09.35 SKT(South Korea Time)

“Ow baru jam 09.35, santai masih banyak waktu, rapikan penampilan, sarapan baru aku berangkat kerja” kataku sambil melihat diriku didalam cermin.

Wuuuuusssssssssssh.

“Ya!!! Berkas-berkasku! Anginnya besar sekali” kataku sambil memungut berkas-berkasku yang berserakan di lantai.

Nareul mukko gadoon.damyeon sarangdo mukkin chae
Miraedo mukkin chae keojil su eopneunde
Ja.yurop.gae biweo.nohgo barabwa
Ojik neoman chae.ulgae neoman gadeuk chae.ulgae

“Aish, siapa lagi yang telepon?” kataku kesal mengambil telpon genggam di saku celanaku. “Yeboseyo?”
“Minho ah, bisa segera tiba di kantor?” kata seseorang di seberang sana. “Iya sebentar lagi aku berangkat” kataku. Aku merapikan semua berkas-berkasku dan kumasukkan ke dalam tasku.

*terjadi gempa kecil*

“Ommo ommo, ada apa ini? Ko tiba-tiba ada gempa”

DUAR!!!WUZZZ

“Hah batu meteor? Besar sekali, foto-foto” aku kemudian lari mengambil kameraku. Setelat aku berhasil mengambil gambar meteor itu aku segera berangkat menuju kantorku. “Ramai sekali? Kenapa banyak polisi dan ambulan?”
“Ahjussi ada apa ini?” tanyaku pada seorang ahjusi yang juga sedang memperhatikan kejanggalan di pagi ini. “entah lah nak, katanya ada meteor jatuh” jawab ahjussi itu. “Oo.., mari saya duluan” kataku sambil meminggalkan ahjusi itu dan terus berjalan menuju halte bis. “Na na na na na” aku berjalan sambil bersenandung. Aku terus berjalan sambil melihat kesekelilingku. Dan tiba-tiba aku berhenti. Ada seorang yeoja di lorong sana. Siapa yeoja itu? Aku dekati jangan ya? Hmmm ok dekati saja. “Mianhae. Sedang apa kau?”
Minho pov end

Eunchae pov
“Mianhae. Sedang apa kau?” kata namja itu mendekati aku, dan aku berusaha menjauhinya. “Tenanglah jangan takut padaku” katanya mengangkat tangannyanya dan mendekatiku. “Si.. s.. siapa kau?” tanyaku padanya, “aku? Joneun Choi Minho imnida, tenang nona kau jangan takut aku tak akan menyakitimu”
“Shuuutttt, jangan berisik, nanti mereka bisa menemukan aku”
“Nugu?”
“Orang-orang berjubah putih”
“Siapa mereka, apa mereka jahat padamu?” dia menyentuh bahuku yang terluka
“Ya~~~ sakit”
“Ah! Mianhae, aku tak tahu kau terluka, ikutlah denganku aku akan mengobati lukamu”
“Ah.. tapi?”
“Jangan takut nona, aku tak akan menyakitimu yakso”
“Hmm, baiklah” kataku sambil mencoba berdiri
“Ah~~” aku tak kuasa untuk menopang diriku sendiri. “Mianhae aku gendong yach? Sepertinya kau susah untuk berdiri, apa lagi berjalan”, aku hanya mngangguk dan diapun mengangangkatku. “Hmm, tadi kau sudah tahu siapa aku, rasanya tidak adil jika aku tak tahu siapa kau. Siapa namamu?” katanya sambil menggendongku. “Eunchae, Yoon Eunchae”.

@Apartemen Minho
“Kau tinggal di sini??” tanyaku sambil memperhatikan sisi ruangan apartemennya. “Ne, waeyo?”
“Anio, tempat yang bagus” kataku sambil tersenyum. “hehehehehhe gumawo Eunchae ah, hmm duduklah disini aku akan mencari kotak obat” katanya sambil meletakkan (?) aku ranjangnya. Sepertinya Minho orang yang baik. Ah sakitnya luka ini, aku butuh tenaga untuk memulihkannya. Sebaiknya aku berbaring sejenak sambil menunggu Minho datang.
Eunchae pov end

Minho pov
“Kotak P3K, aduh dimana ya aku taro kotak itu” aku mengobrak abrik isi dapurku. “Aha! Ini dia, hmm sebaiknya cepat-cepat bersihkan lukanya”. #Minho lupa ke kantor
Aku kembali ke kamar dengan membawa kotak P3K untuk mengobati lukanya. Ah~~ dia tertidur sepertinya dia sangat kelelahan. Aku mendekatinya dan duduk disampingnya. “Hmm, cantiknya gadis ini,” aku ingin membelai rambutnya tapi..., ah gak apa apa pelan-pelan. Ya~~ Tuhan rambut hitamnya lembut sekali. “Ah~~” aduh dia terbangun, tapi rambutnya lembut sekali, aku membelai rambutnya kembali. “Hmm, Minho ssi?” aku langsung menarik tanganku dari kepalanya, “mian, aku membangunkan mu ”
“Anio~~ maaf aku tertidur di ranjangmu”
“Gwanchanayo, sini aku obati lukamu, berbaliklah”
“Hmm”. YA~~ lukanya lebar sekali, dengan hati-hati aku mengobati luka itu, bagaimana bisa dia mendapat luka separah ini? “Eunchae ah, jika sakit tahan yach, lukamu harus ku obati”
“Ne, Gumawo Minho ssi”
“Ya~~ Minho saja okeh?”. Aku melihat dia meringis menahan rasa sakit dari lukanya. “Aw! Sakit, Minho pelan-pelan”
“Ya~~ tahan dikit lukamu dalam sekali, kalau tidak diobati bisa infeksi ini” aku masih tetap membersihkan lukanya dan sekarang memberinya obat pada lukanya. “yupz selesai, nah Eunchae sekarang kau istirahatlah” kataku sambil membereskan isi dalam kotak P3K ku. “Minho ah, gumawo, jeongmal gumawoyo”
“Ne cheonmaneyo yeppeo ^^ sudah istirahatlah” kataku sambil membaringkan dia di ranjangku. “Minho ah, jika aku tidur disini lantas bagaimana denganmu?”
“Masih ada sofa, sudah kau tidur saja, annyeong jumuseyo Eunchae” kataku sambil meninggalkan kamarku.

Nareul mukko gadoon.damyeon sarangdo mukkin chae
Miraedo mukkin chae keojil su eopneunde
Ja.yurop.gae biweo.nohgo barabwa
Ojik neoman chae.ulgae neoman gadeuk chae.ulgae

“Ya~~~ siapa lagi yang telepon ”
“Yeboseyo?”
“YA!!!! Minho ah! Babo kau!” aku menjauhkan teleponku dari kupingku. “Aduh babo, aku lupa hari ini aku ada rapat”.
“Ya~~ hyung mianhae”
“Mianhae dari mana? Gara-gara kau kita gagal dapat proyek itu tahu!”
“Ya! Hyung aku tak bermaksud, tadi ada kecelakaan” kataku berbohong, dari pada kena marah bosQ yang bagaikan macan ini. “Wew? Kau kenapa Minho? Kecelakaan dimana?” tanyanya, “anio, bukan aku, tapi keluargaku dia ditabrak truk, jadi aku bawa ke rumah sakit, mian hyung tadi aku lupa mengabarimu, tapi tenang saja besok aku ngga akan telat. Besok kita jadi kan meliput tentang konser itu?”
“Iya jadi, ya sudah, istirahatlah kau, awas kalau kau tak tadang, alamat kau Minho!”
Minho pov end

@kamar minho
“Dia memang orang yang baik ^^, andai dia tahu, tanpa obat-obat tadi luka ini juga dapat aku sembuhkan, aku hanya butuh sedikit tenaga saja. Tapi cairan tadi membuat perih luka ku ini” Sambil menarik nafas panjang luka di punggung Eunchae sudah sembuh total. ‘’Hmm, sebaiknya aku tidur untuk memulihkan tenagaku lagi” katanya sambil merebahkan diri ke kasur Minho yang sangat nyaman.

Eunchae pov
Aku bangun lebih awal, kulihat Minho masih tertidur lelap di sofa itu, hmm sebaiknya aku buatkan dia sarapan saja. “Yah..., apa yang bisa dimasak? Tidak ada bahan makanan, hanya mie instan, kornet dan telor? Hmm terpaksa aku gunakan keahlianku” dengan sekali tunjuk semua makanan sudah tersedia di meja makan, “semoga Minho menyukainya. Biar aku bereskan ruangan ini”
“EUNCHAE! EUNCHAE!! Dimana kau” sepertinya minho mencariku, “ya!! Minho ah aku disini” kulihat dia berlari menuju sumber suara ku. “Apa yang sed...” kata-katanya terhenti saat melihat hidangan di meja makan. “Eunchae, ini semua??”
“Semoga kau suka Minho”
“Ah, gumawo tapi dari mana semua ini?” tanyasa sambil melihat makanan yang ada di meja makan. “Sudah makan saja, yang pasti aku tidak mencurinya”.
“Hmm..., Eunchae aku harus ke kantor nanti kau jangan keluar dari apartemen yach, tunggu aku pulang dari kantor, arraso??”
“Ne~~ Minho ah ^^”
Eunchae pov end

@Dreamland (kebayang RDD)
“Cari Eunchae!!!!!” teriak seseorang bersayap abu-abu. “Yang mulia kami mendapat kabar, dia ada di sebuat planet bernama bumi, sebuah planet yang berwarna biru” kata seorang namja. “benar yang mulia, tapi kami belum yakin dengan hal itu” jawab namja yang satu lagi. “Hmm.., selidiki cepat dan bawa dia pulang!!!”
“Baik yang mulia!!!”

Author pov
“Sebaiknya segera kita ke planet itu Key ah” kata seorang namja berbaju putih. “Ya, kau benar Jong, segera kita ke planet itu dan mencari dimana putri Eunchae dan membawanya kembali ke Dreamland” jawab namja yang juga berbaju putih.
Kedua pengawal raja dreamland itu segera menuju planet bumi untuk mencari Eunchae.

@Bumi
“Planet yang sama sekali berbeda dengan tempat tinggal kita ya Jong?”
“Hmm.., lantas kita mulai dari mana kita mencari putri Eunchae?”
“Kita letusuri saja daerah ini terlebih dulu”
Key dan Jonghyun menelusuri penjuru Seoul mencari  dimana Eunchae berada. “Aish~~ sebal aku ini tak ada jejak sama sekali” kata Key yang sudah patah semangat mencari dimana Eunchae berada. “Ya~~ sabar Key, belum dua hari kita mencari nya, planet ini besar sekali babo”
“YA!! Jonghyun ah~~, sial kau mengatai ku babo!”
“Aduh Key, bertengkarnya nanti saja, yang penting bawa pulang Eunchae dulu”
“Ya lah~~~”
Mereka  terus mencari keberadaan Eunchae. “Jonghyun ah~~ palli!! Ini...?” kata Key menunjukkan sebuah bulu berwarna putih yang bernoda darah pada Jonghyun. ”Hmm..., milik Eunchae aku rasa”
“Kau yakin?”
“Ya,Key ini miliknya. Berarti Eunchae tak terlalu jauh dari sini.”
“Yakin Jong?”
“Yakin dah sumpah yuk ah cari lagi”

Minho pov
Minggu yang cerah. “Eunchae ah~~ kita jalan-jalan yuk?” ajak ku padanya. “Kemana?”
“Pastinya ketempat yang menyenangkan,”
“Aku tak tau tempat yanag menyenangkan disini” jawabnya sambil garuk2 kepala. Aish~~ dari mana sebenarnya gadis ini? “Kita ke Everland aja yuk??” #saran tokoh utama
“Everland???” jawabnya dengan wajah kebingunan. “Iya, kenapa? Kamu nggak suka?”
“Anio..., tempat seperti apa itu??”
“Hah?? Kamu nggak tau Everland Eunchae??” haduh hidup dimana yeoja ini??
“Sudah ikut aja, ntar juga tau”

@Everland
“HUA~~~ tempatnya bagus sekali Minho” dia terlihat seperti anak kecil yang baru pertama kali diajak ke taman bermain,dia berputar-putar dan berlari-lari kecil “kau suka Eunchae??”
“Iya~~” senyumnya indah sekali. “Eunchae, kita kesana yuk..., banyak permainan seru disana??”
“He eh..., ayo, aku mau naik semuanya,, ayo Minho palli” katanya sambil menarik tanganku. Baru kali ini ku lihat Eunchae seriang ini, lucu, ^^

Hampir semua permainan kami naiki, terlihat wajah Eunchae yang sangat gembira sepertinya dia tak merasa lelah sama sekali =.=
“Hmm..., Eunchae, kau tak merasa lelah?” tanyaku padanya. “Anio..., waeyo Minho? Kau lelah ya? Tapi aku mau ke sana?” katanya sambul menunjuk-nunjuk tempat yang banyak binatangnya sambil menarik tanganku manja. “Iya..., nanti kita kesana, tapi sekarang kita makan dulu yach?” rayuku padanya (kaya ngerayu dedek kecil ^^V). “Anio~~~~ aku mau sekarang Minho ah!! Baru kali ini aku tempat sebagus ini.”
“Hah? Baru kali ini? Kemana aja kau Eunchae”
“Ahh..., pokonya ayo kesana dulu, baru kita makan, ya Minho ya ya ya,, ganteng dech”
“Andwae!!! Makan dulu baru kesana, klo nggak makan kita ngga kesana. Arasso??”
Minho pov end

Eunchae pov
Ih...., sebel sebel sebeeeellll~~~! Kenapa sich namja ini? Aku kan mau kesana, batinku sambil manyun. “Eunchae ah~~ ayo palli, kita makan dulu”
“Ne...,” jawabku lemas, dan berjalan menghampirinya. “Aduh yeoja satu ini lelet banget sich!” dia menarikku hampir saja aku terjatuh. “YA!!!! Minho ah, mau jatuh ini, sakit tanganku”
“Ah.., mianhae Eunchae, aku kasar yach? Maaf yach” katanya mengelus pipiku #ya! Minho nakal!!
“Sini berikan tanganmu, biar aku gandeng, aku nggak mau repot mencarimu disini banyak orang.”
“Iya” jawabku sambil mengulurkan tanganku. Kenapa ini,, jantungku jadi berdetak kencang saat Minho memegang tanganku? Makanan disini lumayan juga, minho memesankan aku chees burger dan minuman soda rasa strawberi (fanta merah), sedangkan dia sendiri memesan big burger untuk dirinya sendiri. Sebenarnya aku tak merasakan apa yang mereka katakan rasa lapar itu, tapi aku tau Minho pasti lapar. Jadi aku makan saja makanan ini. “Hmm enak kan Eunchae?”
“Ne~~ masita” biasa aja rasanya sebenarnya. “hahahahhhahaha” Minho tertawa padaku
“YA~~! Kenapa kau tertawa”
“Pelan-pelan Eunchae makannya, belepotan gini” kata Minho dan tangannya mengusap saus di samping bibiku. “Cantik sekali hari ini?” aduh ngomong apa anak ini, kata-katanya membuat jantungku berdebar. “Mwo? Ada yang salah Eunchae?” tanya heran. “A... anio.. anio Minho, ayo cepat makan, aku  mau ketempat yang banyak binatanya itu”
“Iya iya, sabar bentar lagi juga burgerku habis, habiskan juga punyamu.” Selesai makan siang kami pergi menuju Zoo Topia, banyak sekali binatang disana,, kami berjalan berkeliling, melihat hewan yang lucu-lucu. Minho terus menggenggam tanganku, dan ini membuatku sesak. “Eunchae, kau baik-baik saja kan? ” tanyanya tiba-tiba. “Ya? Aku baik baik saja, kenapa Minho?”
“Ah.., anio kau diam saja dari tadi, padahal awal tadi kau cerewet sekali” ngga tau aja, dari tadi aku deg degan gara2 kamu memegang tangan aku erat. “YA~~ Eunchae, yakin kau tak apa-apa? Mukamu memerah?“ katanya sambil memegang pipiku dan menatap mataku. Aduh aduh Minho please jangan menatapku seperti ini aku bisa.... bisa..... semuanya gelap.
Eunchae pov end

Minho pov
“Eunchae ah~~!! Aduh anak ini pake pingsan segala, kenapa dia?” Apa yang harus aku lakukan? Apa dia sakit? Aku membawanya kepinggir dan mencipratinya (?) dengan air.

10menit kemudian
“Eunchae ah~~ kau sudah sadar?? Kau ngga apa-apa kan?” tanyaku panik. “Minho dimana aku?”
“Masih di Everland lah.., kau ini kenapa?”
“Anio..., aku mau pulang aja” (boong bilang aja gara2 diliatin Minho ^^V)
“Ya udah kita pulang sekarang yach...,”
Hari semakin sore, kami memutuskan pulang, dari tempat stasiun bis ke apartemenku kami berjalan kaki, senja begitu indahnya langit berwarna jingja. “Indah ya langitnya” tanyaku tiba-tiba. “Hemm..., kau suka senja Minho?”
“Ne~~ aku suka sekali senja, hangat rasanya”
“Iya kau benar minho” sekarang dia yg mengeratkan genggamannya.

@apartemen
“Sudah sampai, sebaiknya kamu cepat istirahaat Eunchae”
“Ne Minho, hmm gumawo buat hari ini”
“Cheonmaneyo Eunchae, cepat tidur sana” kataku sambil mendorong lembut dia ke arah kamarku. “Hmm Minho, maaf merepotkanmu selama ini. Jika semua aman bagiku aku akan segera pulang”
“Aman?? Maksudmu?”
“Mereka orang-orang berjubah putih itu”
“Ow sudah lah. Sana tidur”. Jujur aku tak ingin dia pergi, lebih baik orang-orang itu terus mengejarnya agar aku bisa melindungi terus, tapi sebenarnya siapa Eunchae itu, kenapa juga dia dikejar-kejar oleh orang-orang berbaju putih itu?
Minho pov

“Sepertinya kita sudah dekat dengan keberadaan Eunchae”
“Anio..., nggak yakin Key, Cuma bulu dari sayap Eunchae yang kita punya sebagai petunjuk”
“hmm..., terus cari Jonghyun terus cari, klo nggak yang mulai bisa bunuh kita”
“YA~~~! Key jangan mengingatkanku akan hal itu, putri satu ini merepotkan saja,, pake acara kabur...”
“Sudah lah Jonghyun kita cari saja”

Minho pov
Mumpung libur beres-beres apartemen aja dech, aku berjalan menuju kamarku, ku lihat Eunchae masih tertidur pulas. Saat tidur saja seperti malaikat. “Saranghae Eunchae” kataku berbisik ^^. Semua sudah beres, nyapu udah, ngepel udah, hmm..., apa lagi yach? Sepertinya sudah semua. “Huft lelahnya, eh~~ Eunchae ko belum bangun ya? Hmm...., mungkin dia terlalu lelah kemarin jalan-jalan seharian” kataku sambil menjatuhka badanku ke sofa.
“HOOOAAAMMM~~~ eum..., hah terang amat? Aduh udah siang? Minho pasti sudah bangun, atau mungkin sudah pergi” Eunchae terbangun dan langsung lari keluar kamar. Diruang tamu dia melihat seorang namja sedang tertidur di sofa “hmm... Kau seperti anak kecil saat ter tidur ^^” katanya sambil membelai rambut Minho, “rapi sekali apartemen ini? Pantas saja dia kelelahan, baboya namja kenapa nggak bangunkan aku” Eunchae bicara sendiri. “Na nana na na na na na na.....” ku dengan seorang yeoja menyayi riang, suara siapa itu, aku malas membuka mataku. Tapi harus kupaksakan. Akhirnya ku buka mataku, “Eunchae ah~~ apa yang kau lakukan?” kataku sambil masing ngucek-ngucek mata. “Eh Minho ah~~ sudah bangun? Hehehehehe, kau terbangun ya? mianhae”
“Ah..., tidak emang aku dah mau bangun kok” (boong)
“Ya~~ kenapa semua lampu kau nyalakan??”
“Biarin, biar terang, aku suka terang” dia menyalakan semua lampu yang ada di apartemenku sambil menari mari.
“Hmm.., Eunchae ah~~ kau terlihat senang sekali?” kataku heran, baru kali ini aku melihatnya menari-nari kecil. “Hehehehehe..., anio nggak kenapa-kenapa”
“Huh dasar~~~” kataku mengejarnya, akhirnya jadi maen kejar-kejaran di apartemen. =.=
“Minho~~ lapar...,” kata Eunchae tiba-tiba. “Heh?? Aish..., ya iya lah lapar dari tadi kau belum makan”
“He eh...,”
“Wah tumben kamu bilang lapar. Makan apa ya?”
“Apa aja lah,, tapi aku yang masak yach?”
“Ketagihan masak ya? Hehehehehe. Hmmm kita bakar ikan aja yu di balkon, mau?”
“Iya mau mau, bisa liat bintang”
“Iya, ya sudah aku siapkan dulu yach”
Minho pov end

Eunchae pov @balkon apartemen Minho
 “Eunchae, ini ikannya, aku siapkan arangnya dulu yach ”
“He eh, hmm Minho  ini ikan digimanain?” kataku bingun sambil membolak balik ikan mati ini. “Haduh...., di lumuri sama bumbu yang ada di toples itu,”
“Ooo..., hehehehehehe ne arraso”.aku pun melumuri ikan mati itu dengan bumbu sesuai dengan yang diajarkan minho kepadaku. Sedangkan dia menyiapkan panggangannya. Panggangan sudah siap, sekarang kami memanggang ikan itu, suasanya begitu romantis Minho menyalakan boomboxnya dan alunan musik klasik terdengar dangan merdu diterangi sinar bintang yang sangat terang. “Minho, itu di pipi mu”
“Apa??” dia mengusap-usap pipinya. “Bukan di situ...., tapi ini, hitam semua terkena batu itu” aku membersihkan pipinya. Tiba-tiba dia memegang tanganku. “Mau berdansa dengan ku?”
“Apa? Dansa? Tapi..., tapi aku tidak bisa berdansa Minho.”
“Tenang aku kan bisa mengajari mu” Minho menuntunku dan kami pun mulai berdansa, dia meletakkan tanganku ke bahunya dan tangannya di letakkannya di pinggangku. Kami berderak ke kanan dan ke kiri mengikutin aluan musik dan diterangi cahaya bintang. “Kau berbohong Eunchae~~” kata Minho sambil tersenyum, “eh~~ bohong apa?” kami masih tetap berdansa. “Kau pintar berdansa, tadi kau bialng kau tak bisa berdansa”
“Anio~~ aku hanya mengikuti  gerakanmu saja” semakin lama pelukan Minho semakin membuatku sesak. “Ah~~ aduh Minho.. nggak bisa nafas” kataku berusaha lepas dari pelukan Minho. “Ow..., mianhae” dia melepaskan pelukannya. Minho terus menatapku, tangannya mengangkat daguku, “YA~~ Minho ah.., jangan menatapku seperti itu” aku merasakan mukaku memerah sekarang. “Eunchae~~”
“Ne?”
“Aku nggak mungkin menutupinya lagi, tapi..., sepertinya aku benar-benar menyukaimu”
“Mwo?”
“Ne Eunchae ah,”
“Maksudmu apa Minho? Aku nggak ngerti.”
“Haduh...., dengar baik-baik Yoon Eunchae saranghae be my girl please” katanya memohon padaku. Aku terdiam sesaat, aku tak tau harus menjawab apa, Minho tak tau siapa aku, tapi...., aku juga mencintainya. “Eunchae, waeyo? Apa aku melakukan kesalahan? Atau..., kau tersinggung atas pengakuanku?” dia memegang bahuku dan memandangku dengan tatapan bersalah. “Anio Minho” kataku sambil meninggalkan Minho dan menatap langin malam yang hanya di terangi cahaya bintang. “Hmm” tiba-tiba Minho berlari masuk ke dalam, “ya~~ Minho kau mau kemana?”
“Changkama!!! Jangan ikut masuk!” aku kembali menatap langit yang bertabur bintang, “Eunchae ah lupakan lah yang tadi jika menyinggungmu, Peri Minho akan menghibur dan selalu menemanimu, heheheheh ^^” aku tersenyum melihat Minho memakai sayap makaikat yang terbuat dari kertas dan berdiri di sampingku. “Choi Minho~~~” kataku sambil memegang tangannya. “Ne?”
“Na ddo..., saranghayo ^^” dia tersenyum, kami memejamkan mata dan menikmati alunan musik dari boombox Minho, tak terasa sayap putihku berkembang dan mengeluarkan sinar terang. “Ah~~” langsung ku sembunginya kayapku tadi. “Waeyo Eunchae?” tanya tiba-tiba #merusak suasana.
“Anio, aku lapar, dari tadi kita belum jadi makan” kataku mengalihkan Minho. “Ooo... iya ayo kita makan.”
Eunchae pov end

Di tempat lain dua orang namja berjalan dalam kegelapan dan keputusasaan dalam mencari seorang yeoja, tiba-tiba“Jong~~!! Kau lihat tadi? Dari sebelah sana?” kata Key menarik tangan Jonghyun. “Eh apa?” kata Jonghyun yang tersadar dari lamunannya. “Itu cahaya terang, cahaya yang selalu putri Eunchae keluarkan jika sayapnya mengembang”
“Wah?? Dimana? Aku g liat apa-apa?”

BLETAK

“Makanya jangan melamun terus.” Kata Key kesal. “YA~~! Selalu kau ini sakit babo!” kata Jonghyun sambil mengusap-usap kepalanya yang dijitak sama Key. “Ah~~ miah, ayo kita kesana aku yakin kita semakin dekat dengannya”
“Kebiasaanmu ngga ilang Key, kepedean”
“Aish~~ sudah ikut saja, dari kemarin kau hanya mengeluh kan, sudah ikut denganku saja”
“Ya sudah ayo jalan, segera temukan dia bawa pulang dan kita bebas dari semua beban ini” mereka pun berjalan menuju arah sinar yang Key lihat. Di lain tempat Eunchae tidak menyadari sinarnya tadi membawa para namja berbaju putih tadi menuju kearahnya. “Hmm jagi kau sudah kenyang??” tanya Minho, “Mwo? Jagi?” kata Enchae heran. “YA~~ kau kan sekarang yeojachinguku, masa aku nggak boleh memanggilmu jagi?”
“ahahahahahaha..., mianhae Minho ah, jangan ngambek, aku hanya belum terbiasa dengan sebutanmu itu yeobo”
“Ahahahahaha kau memanggilku yeobo sekarang” mereka tertawa dalam gembira di malam yang semakin sepi dan hanya ditemani terangnya sinar rembulan dan alunan musik.

Minho pov
“Annyeong Jagi..., gimana bobo nya semalam” tanyaku padanya begitu dia keluar dari kamarku, “emmm, nyenyak” katanya sambil tersenyum. “Sedang apa Minho?”
“Aku lagi ngecek persediaan makan kita, sepertinya kita harus belanja, persediaan makanan menipis” kataku sambil melihat dalam lemari tempat aku menyimpan persediaan makanan dan mengintip ke kulkas. “Hmm..., kita akan belanja hari ini?” tanya Eunchae sambil ikut mengintip ke dalam lemari es. “Ne, tapi biar aku saja yang beli, kau diam saja dirumah.”
“Ne~~ aku akan di apartemen saja meraikan apartemenmu bagaimana?”
“Hmm..., ok, aku belaja kau beres-beres, ingat jangan bukakan pintu pada siapapun kecuali aku yach”
“Ne~~ tenang saja, aku nggak akan bukakan pintu untuk siapapn kecuali kamu jagi,”
“Oke haku berangkat sekarang, hati-hati ya, bye!!”
“Iya!!! Hati-hati dijalan Minho ah”. Aku pun berjalan menuju super market. Perasaanku sangat amat senang hari ini, sekarang ada seseorang tempat aku berbagi, sebaiknya cepat ku kenalkan dia pada ibu ku di desa.

BRAK!!!!

“Aduh~~ ” yach aku nabrak orang. “Aduh Mianhae jeongmal Mianhae” kataku sambil berusaha berdiri. “YA~~ kalau jalan pakai mata dong!” kata seorang namja. “YA~ kan aku sudah minta maaf tuan” kataku protes. “sudah-sudah, dia tidak sengaja chingu, ingat tugas kita yang utama” kata namja yang satu lagi dan mereka pergi meninggalkan aku. Aku pun melajutkan perjalananku ke super market, aku membeli beberapa roti, mie dan bahan makanan yang lain. Setelah itu aku pulang. “Ah~~ aduh kenapa ini? Kenapa perasaanku galau?” kataku dalam hati. “Ah.. lapar mungkin sudah cepat sampai apartemen dan masak, Eunchae sudah menungguku.”
Minho pov end

“Di sini”
“Apa?”
“YA~~ Jonghyun, apa kau tak merasakannya?” kata Key yang berdiri di depan pintu sebuah apar temen. “Aha!! Aura angel dari Eunchae” kata Jonghyun semangat, “ne, tumben bener” kata Key sinis. “Ya~~ Key aku nggak sedungu yang kau kira”
“Iya iya mian Jong, ketok pintunya”

TOK TOK TOK

Eunchae pov
Ada yang mengetuk pintu? Siapa ya? Nggak mungkin Minho, dia kan bawa kunci cadangan? Aku intip saja “” Ingat jangan bukakan pintu untuk siapapun kecuali aku” kata-kata Minho terngiang terus di pikiranku. “Aduh ko perasaanku nggak enak, siapa yang mengetuk pintu ya? Apa mungkin bosnya Minho?” Aku memutuskan untuk mengintip seseorang yang yang mengetuk pintu itu. “Ommo, tidak!!” kataku mundur dari pintu, mereka pengawal appaku. “Putri Eunchae!!! Buka pintunya!! Kami tau kau disana!!” teriak seorang namja berbaju putih itu. “Ommo Minho mana? Aku.. aku harus lari kemana? Aku belum kuat jika harus terbang”
“Putri ikutlah dengan kami baik-baik, jangan sampai kami berbuat kasar padamu”
“ANDWAE!!! Pergi kalian!!! Aku tidak mau pulang dengan kalian!!” kataku menjauhi pintu
“Buka paksa Jong,” kata seorang namja, “Ya~~ Key, kau yakin?” jawab namja yang satu lagi. “Kau ingin mati atau membawa dia pulang hah?!”
“Oke oke,”

BRAKKKKK!!!

Tidak, meraka masuk ke apartemen sekarang, apa yang harus aku lakukan? “Jangan mendekat!!” kataku menjauhi mereka. “Ikut kami pulang sekarang!!”
“Ya~~ Key, jangan galak-galak di anak raja” kata seorang namja yang kelihatannya tidak terlalu garang (Jonghyun). “Lah~~ diam kau!! Yang penting bawa dia sekarang” anio... aku ngga mau ikut mereka. Mereka mendekati aku, aku berlari menjauhi mereka terus berusaha sampai akhirnya mereka berhasil mengepungku dan membuat apartemen Minho berantakan. “Berhentilah berlari putri Eunchae, kami tak mau berbuat kasar padamu” kata seorang namja yg berhasil memegang nanganku. “Andwae!! Aku nggak mau pulang” aku berusaha meronta melepaskan diri dari cengkraman pengawal appaku ini. “JANGAN MELAWAN!!!!”
Eunchae pov end

Minho pov
Eunchae pasti sudah bosan menungguku, sebaiknya aku percepat langkahku sekarang. “AHHHHH~~~” hah suara  Eunchae? Pintu apartemenku terbuka? Ada apa ini? Jangan-jangan?? “Eunchae ah~~” aku berlari menuju apartemenku dan aku melihat dua manja  mengepung Eunchae sekarang. “Eunchae!!” mereka melihatku sekarang. “Minho lari” kata Eunchae, tapi itu tak mungkin aku lakukan “Lepaskan dia!!” pintaku pada kedua namja itu. “Cih~~ manusia, bisa apa kau, mau menghalangi kami hah??” kata seorang namja (Key) dan diapun mengulurkan tangannya dan tiba-tiba “AAARRRRGGHHHH” rasanya seperti badan ini tergilas tronton #author LEBAY.
“Ya~~~ hentikan!!! Jangan sakiti dia!” Eunchae menangis dan memohon pada kedua namja itu. “Putri jika kau tak ingin namja ini mati ikutlah dengan kami”
“Arrgh.. hah hah hah.. Eunchae jangan tinggalkan aku, aku mohon” kataku terengah-engah. “Minho ah”
“Bagaimana putri? Semakin lama kau berpikir maka...”
“ARRRGHH!!!” aku tak tahan menahan sakit yang ditimbulkan dari tangan mereka. “Hentikan!!! Kumohon hentikan!!! Lepaskan dia!!” tiba-tiba aku lihat dari tubuh Eunchae keluar sepasang sayap putih yang mengeluarkan cahaya. “Aku ikut kalian tapi lepaskan Minho” katanya sambil terus menatapku sedih, “Eunchae ah... andwae” pintaku padanya. “Mianhae Minho ah, jeongmal mianhae, lebih baik aku pergi dari pada aku melihatmu disiksa, satu hal yang harus kau tau aku sangat mencintaimu Choi Minho” seketika itu juga sebuah sinar terang menyilaukan pandanganku dan Eunchae dan kedua manja itu menghilang. “Eunchae!!!!!!”

###

Hot time naega neoreul nunddeul ttae
All my life ojik neoman gajyeodo dwae
Nal heundeulgo shiyeon jweodo
Injeonghal subakke eopneungeol
Neon hanappunin nae saram

Aku memandangi diriku di kaca dan merapikan pakaianku “Oke siap berangkat kerja” aku berjalan mundur “Ah~~ apa ini?” aku melihat sesuatu yang ku injak. Sehelai bulu putih. “Eunchae~~” kataku miris mengingat yeojachinguku yang sudah menghilang dariku 6 bulan yang lalu.

TRIIIIIING TRIIIIIGGGGG!!!!!!!!
09.00 SKT(South Korea Time)

WUZZZZZZZ

Angin tiba-tiba berhembus kencang dan membuat berkas-berkasku berantakan. “Kejadian ini??” Aku berlari menuju kameraku dan ku cari masih adakan foto itu? Akhirnya ku temuka. Seorang malaikat di langit yang biru “Eunchae ah~~ dimana kau, MISS U jeongma bogoshipoyo” tak terasa air mataku menetes.

Aduh...., gimana? Kurang romantis ya??  =.=

Tetap pesanku bagus tidaknya FF ini kalian yang nilai, hehehehe
So... bagi yg kena tag please don’t be a SILENT READER itu membuatku malas berkarya lagi,,
Ditunggu komen dan like nya ^^

To Eunchae..., sabar-sabar, suatu saat aku nggak akan pisahin kamu dari Minho ko,, tapi ini terispirasi dari MV nya #mian yach klo g sesuai harapan. Tunggu saja lanjutannya ^^

Gumawo m(_ _)m bow 900
Read MoreMy Angel I Miss U